Industri padat karya yang ditekankan pada masa pemerintahan orde baru berupaya untuk menihilkan angka pengangguran di masyarakt sehingga terbangun perekonomian masyarakt yang tangguh. Pemikiran itu bergeser seiring perubahan jaman yang ditandai inovasi teknologi industry menuju teknologi digital. Berlakunya revolusi industry di Inggris pada masa lalu menimbulkan dampak social yang besar karena pabrik kapas dan pengolahan gandum yang memanfaatkan tenaga manusia berlaih menggunakan mesin uap. Jika dibandingkan dengan era digital sebagai pemutakhiran teknologi elektrik, tentu saja mesin uap sangat jauh tertinggal. Gerakan Pramuka Gugus Depan 27.145-27.246 memandang pentingnya kesadaran peserta didik akan peningkatan kapabilitas dan kompetensi individu maupun kelompok dalam berkarya guna mengatisipasi kelangkaan lapangan pekerjaan. Sesungguhnya kelangkaan lapangan pekerjaan hanyalah ilusi paradigm akibat ketidak-bisaan seseorang melihat peluang.
Program kewirausahaan dan pramuka produktif adalah embrio
kemajuan masyarakat masa depan. Sebagaimana diketahui bahwa pramuka penggalang
adalah generasi taruna yang sedang mempersiapkan diri membangun masyarakat.
Salah satu kesiapan yang harus terbentuk adalah kesiapan spiritual, mental,
keterampilan, dan pengetahuan. Hasil pengamatan pembina gugus depan pada
pertengahan semester ini menunjukkan bahwa peserta didik masih bangga dengan
ketidak-bisaan. Kesimpulan ini muncul dari beberapa temuan di kelas yang
menunjukkan peserta didik enggan berusaha memahami konsep materi yang
disampaikan para pembina. Evaluasi terhadap proses pembelajaran sekolah juga
menjadi variabel penentu dalam pengamatan dewan pembina. Data rapor tengah
semester menunjukkan prosentase peserta didik yang mencapai KKM lebih sedikait
daripada yang belum mencapai KKM. Pandemi dan pembelajaran daring tidak dapat
dijadikan penyebab keadaan ini. Guru mata pelajaran sebagai pembina gugus depan
perlu merancang program tindak lanjut yang lebih efektif dari pada remedial.
Oleh sebab itu, kegiatan projek terintegrasi menjadi pilihan prioritas untuk
dieksperimenkan pada pembelajaran dan latihan kepramukaan.
Ancaman resesi di sejumlah negara yang mungkin akan
berdampak pada inflasi dan meningkatnya pengangguran perlu diantisipasi sejak
dini. Penggalang sudah waktunya berfikir kritis terhadap dinamika social yang
terjadi. Pandangan bersekolah sebagai keterpaksaan mengikuti kehendak orang tua
saja perlu ditinggalkan. Mulailah menyadari pentingnya meningkatkan kompetensi
dan kapabilitas di segala bidang. Jadikan ancaman sebagai peluang di masa
depan.
*Kak Rina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar